Dag dig dug...
Hari ini merupakan pengumuman kelulusan. Entah mengapa pengumuman di sekolahku diadakan pada hari Senin tanggal 6 Juni ini, padahal kalau kita melihat ke sekolah lain, pastinya dong mereka udah dapet hasil UN ataupun pernyataan LULUS nggak-nya sewaktu tanggal 4 Juni kemarin. Oke hari ini kita disuruh masuk sekolah pastinya dengan memakai seragam PDH-1. Ituloh baju biru – biru.
Dan sewaktu perjalanan, baru aja mau muter ke daerah Gemalapik, eh tak disangka aku bertemu dengan kakak – adik, Ican dan Ajeng. “Tumbennya tadi mereka naik motor, biasanya juga jemputan.” Dalam batin ku berkata demikian. Ah biarin lah, akupun langsung membuka kaca helm ku dan tersenyum kepada Ican. Ya intinya kan tanda sapaan gitu, sebenernya mau nyapa Ajeng juga, cuman motornya Ajeng udah di depan motorku, ya jadi mau gimana bisa nyapa?
Lalu sampailah di gedung President University, ternyata teman – temanku udah pada jalan tuh. Waduh ketinggalan! Aku langsung lari menuju barisan. Sampainya kita masih ikut apel pagi booo. Lalu kilatnya kita dikumpulin di ruang makan dengan duduk lesehan serasa disaung – saung gitu deh. Nah apa yang terjadi selanjutnya?
Ketika Bu Rini membacakan ada 2 orang temanku yang tidak lulus, semua anak – anak Zenevant (Nama angkatan II SMP Presiden) menjadi tegang. Bu Rini mengatakan bahwa jika ada satu anak yang mendapatkan nilai nem 18 dan satu anak lagi mendapatkan nilai nem 20. Ada kesalahan pada teman kalian yang mengerjakan bukan dengan pensil 2B tetapi HB. Dan lebih parahnya lagi ada yang tidak mencantumkan kode soalnya. Kalian pasti tau, jikalau itu terjadi, otomatis nilai anak itu NOL!
Astaga Ya Tuhan :O
Amplop pun dipegang oleh Pak Miko, selaku kepala sekolah. Disana beliau membacakan nama – nama anak yang tergolong nilai yang cukup, sementara untuk nilai murid yang nilainya kurang, amplopnya dipisahkan. Detik – detik pun berlalu, akhirnya namaku dipanggil sebagai anak yang nilainya tergolong cukup. Sampai akhirnya tiba di amplop terakhir. “Berapa anak yang belum mendapat ampol?” Tanya Pak Miko. Kamu tahu berapa, ternyata ada 7 orang. Secara cepat, mereka langsung berdiri melangkahkan kaki ke ruangan Pak Miko. Oh Ya Tuhan! Disisi lain aku bersyukur, namun sempat terpikirkan bagaiman nasib ketujuh teman seangkatanku itu, apa benar mereka tidak lulus?
Disela – sela ketegangan menanti teman – teman yang dibawa ke ruangan kepala sekolah, Bu Rini bersuara. Kita udah ditakut – takutin, “Bagaimana nanti kalau misalnya ada teman kalian yang tidak lulus. Apakah kalian juga akan tetap mengadakan acara prom night?” kata Bu Rini. Tentu saja kami menjawab, “ Tidaaaaaaaaaaaaaak...!”
Sementara itu disampingku ada kekey yang berharap ini semua hanya acting.
Akhirnya, waktu berlalu begitu lama rasanya. Tereeeeeeng... ketujuh teman – temanku yang tadi dipanggilpun masuk keruang makan satu persatu. Dan hasilnya... Dengan ini menyatakan, “Bla... bla... bla... SMP Presiden dinyatakan LULUS 100%”
Yeayy, Zenevant! Kamipun berteriak dengan girangnya. Dan rasanya mau nangis terharu J
Terimakasih Tuhan, Engkau membuat hari ini begitu indah. Semoga aja buat kedepannya, kita bisa sukses dapetin SMA favorit dan menjadi anak yang lebih rajin lagi. Amin.