Welcome to iCa's Scratch. Happy reading! PLEASE REMEMBER: Act creatively, DON'T COPY and PASTE without the original author. Make creations with your own mind, it will be more appreciated than you steal people's work. Thanks♥

Senin, 22 Oktober 2012

Berdiri di Ambang Pintumu

Disini tempatku...
Aku selalu berdiri di ambang pintumu. Berharap kamu mau menengok sesaat. Bayangkan kamu menyapa saja, aku tak mampu. Jadi tak pantaslah kamu menyebutku sebagai penghayal. Namun, sebagai penyapamu terlebih dahulu, itu bukanlah aku. Benar, diriku bukan tipe perempuan agresif.

Ah entah sampai kapan aku berdiri disini...
Mengetuk pintumu aku tak mampu, jadi bagaimana bisa aku masuk kedalam sudut ruang pribadimu?
Akan kujelaskan yang kurasa saat ini. Nampaknya kata aktif: menunggu dan kata pasif: disapa sedang mengekor hidupku. Dan pada pikirku dalam sepi, akan kutitipkan salam untukmu,
"Tegur bila memang harus, jangan hanya diam dan lalu berlalu tanpa pernah memberitahu..." - Pelukis Lara
Karena sesesungguhnya aku masih menginginkan. Aku masih mempertahankan, dan saat ini pikirku tentangmu belum berubah, masih terbayang cerita tentang dirimu yang dahulu. Lekaslah menyapa, jika kamu telah merasa rindu yang kurasa. Kapanpun itu, aku masih disini, berdiri diambang pintu, yang tak akan pernah terlihat olehmu...

Kamis, 18 Oktober 2012

Senyum Penguatku

Hidup...
Mungkin bisa ku gambarkan  bahwa aku hanyalah seorang penari. Dimana aku ini sedang bertindak meliuk-liukkan tubuh, aku melompat, aku berputar, yah jika boleh dijabarkan hidupku adalah alunan tarian  mengikuti dentingan melodi yang sedang dibunyikan. Ada kalanya aku bersemangat dengan alunan musik hip hop, ada kalanya pula aku mengalun dengan lemah gemulai dengan alunan musik slow. 

Dalam hidupku tak tentu ada kesenangan yang secara terus menerus berlangsung, atau kalau boleh dibilang apakah hanya kesedihan itu yang terus menerus kurasa? Ah... tentu saja aku kurang bersyukur jika aku mengucap seperti itu.
Hidup memberiku berbagai cerita. Dari yang mulai dikhianati, dicurangi, belajar memilih, menyayangi, merindu, kehilangan, cemburu, iri hati, bersyukur, dan berbagai macam hal lainnya. Hidupku penuh dengan senyum. Apa kamu percaya itu? Kamu tidak akan mengerti senyuman yang aku punya ini senyum tulus, senyum kesenangan, ataupun senyum perih kesakitan. Karena kamu tidak akan pernah tahu, ada beberapa orang yang lebih sering menguatkan diri dengan tersenyum. Benar, orang tersebut tentunya diriku. 

Perempuan lemah...

Tetapi yang aku percaya kini, dibalik masalah yang membelitku, aku masih punya Dia yang kuat. Tak jarang aku selalu bercerita denganNya. Bercerita melalui malam yang sunyi, tempat dimana aku bisa leluasa mengeluhkesalkan semuanya. Bisa jadi aku menangis. Aku tidak cukup gila untuk merusak diriku dengan memukulkan tanganku pada serpihan kaca ataupun membenturkan kepala ke tembok. Tak perlu bersusah, untung saja setelah usai berdoa aku cukup lega.
"Karena berdoa adalah cara yang paling sederhana yang Tuhan berikan untuk dekat dengannya." - jejak sajak