Dalam pandangan kosong, ku menatap layar handphone ku. Apakah aku berlebihan, jika aku memohon agar benda mati itu berdering? Aku butuh seseorang yang bisa ku ajak bicara dan membuatku hanyut dalam gelak tawa. Tetapi yang terjadi kini,
Sunyi...
Kelam memeka,
Dan aku berteman sepi
Jelas aku tidak lupa akan hari ini. Benar, bagi para perempuan seperti ku mungkin lebih tepat untuk menyebut dengan SABTU MALAM. Dalam pikir ku, masih samar untuk bercerita tentang malam Minggu. Aku lupa, "Apa sih kegiatan yang bisa dilakukan remaja pada malam Minggu?" Ah pasti jawaban yang paling cerdas adalah, ada dari antara mereka yang masih terbelit oleh tugas sekolah. Oh kejamnya......
Hanya ditemani oleh laptop dan beruntung koneksi internet malam ini tidak membuatku gondokan. Terlebih lagi, aku mendengarkan lagu Little Things by One Direction. Seenggaknya mampu mengurung emosiku yang biasanya garang layaknya preman. Jadi beginilah edisi Sabtu malam ku.
Malam yang dingin setelah hujan membasahi bumi. Namun, aku masih tetap saja merindukan hujan. Sedang ingin dia (Baca: hujan) apel di Sabtu malam ku, sungguh kuinginkan kembali. Mungkin dengan begitu, bisa saja tidur ku nyenyak. Aku lelah dengan semua rindu ini. Aku ingin tidur lebih cepat, agar rindu yang bising ini dapat terbungkam.
Tetapi apa yang kudapat?
Rindu tetap meraung, sampai terkadang dia menjemput dalam mimpi. Dia datang bagaikan sosok samar seorang yang kurindukan. Julukan mimpi indah atau buruk kah itu? Setelah pagi tiba, keringat tak jarang menetes dari pelipis. Lalu kuteguk segelas air, keadaan normal tubuh kurasa. aku bukan bagian dari hidupnya. Rindu ini hanya untukku. Dan kamu tidak punya rasa yang sama denganku. Aku setuju dengan kutipan ini,
"Saya masih tidak tahu, kenapa ada rindu yang diciptakan untuk seseorang yang tidak pantas dirindukan." - Titisan Senja
Memang, cinta adalah buta. Saat pikiran mencoba melepas, tetapi hati berkata untuk bertahan. Sungguh mereka tidak bisa sinkron. Sama halnya seperti berkali kamu telah disakiti, namun luka yang kamu derita tertutup oleh kenangan yang pernah dijalin. Oh that awkward moment!
Maka jangan sebut seseorang setelah patah hati lalu mereka menutup hati, melainkan mereka hanya ingin berhati-hati. Menjaga hati agar tidak lebih merasakan luka lebih nyeri.
Selamat ber-Sabtu malam, wahai sahabatku♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar